Semua
orang pastilah mengharapkan kebahagiaan datang dan selalu melingkupi
hari-hari mereka. Namun ada dari mereka yang masih bingung tentang
apa arti bahagia dan bagaimana caranya agar mereka mendapatkan
kebahagiaan itu.
Kebahagiaan,
bukan terletak dalam penuhnya gudang uang yang tersimpan rapi dalam
rumah, namun lebih dari itu adalah gabungan dari besarnya penghambaan
diri kepada Allah, ketiadaan meminta pada manusia karena tercukupi,
dan penguasaan hati serta nafsu, yang tersimpan rapi dalam sebuah
kalbu manusia yang berhati suci.
Kebahagiaan
adalah ketika ketika kita dapat melakukan lebih banyak hal untuk
lebih banyak kebahagiaan orang lain, bahkan saat diri mereka tidak
lagi dapat membahagiakan dirinya sendiri. Subhanallah, lihatlah jiwa-
jiwa yang ikhlas itu, yang diciptakan allah di dunia seperti pabrik
kebahagiaan yang siap disebar luaskan untuk mendamaikan hati, dan
meluaskan dada sesamanya yang terasa sempit karena cobaan hidup. Dan
dalam hati mereka pun berbisik, tak apa jika mereka menghabiskan
banyak waktu mengurus kepentingan demi kebahagiaan orang lain, dan
Insyaallah sebagai balasannya, Allah yang akan mengurus kepentingan
dan membahagiakan mereka.
Kebahagiaan
adalah kepuasan batin atas tercukupinya kedamaian bagi orang lain.
Dan lihatlah para manusia ajaib yang begitu tenang itu. Mereka
mencoba mendamaikan orang lain, dengan terlebih dahulu mengkondisikan
hati dan pikirannya agar terlebih dahulu terkondisikan. Dan setelah
itu, bukankah juga kedamaian akan menjadi hak mereka?
Kebahagiaan
sejati adalah ketika Ridho Allah terengkuh oleh kita atas setiap
nafas, jejak kaki, kata hati dan perilaku kita. Tanyakan kepada
para mereka yang kaya, apakah masih akan ada sebuah lubang kesedihan
dari diri mereka. Pastilah jawabannya iya, karena dunia ini memang
tidak sempurna, dan kebutuhan akan dekatnya Allah atas batin dan jiwa
yang lapar akan kasih sayangNya, itulah yang dapat menyempurnakan
kebahagiaan batin mereka. Meskipun manusia dalam gelimang harta,
namun jika hal itu tidak mereka punyai, maka mereka tak lebih dari
seorang yang tidak berpunya.
Dengan
definisi apapun, ternyata kebahagiaan hanya berarti satu. Kebahagiaan
adalah karena Allah, bersama Allah, dekat dengan Allah, mengenalNya
dan merasa memilikiNya dalam jiwa dan keseharian kita.
Maka
berbahagialah, wahai manusia yang senantiasa melekatkan hatinya,
mensandarkan harapannnya hanya kepada Allah dan tidak mengkhianatinya
walaupun dia tengah sendiri...
Berbahagialah
wahai jiwa-jiwa yang damai yang tahu bagaimana cara mensyukuri sebuah
kebahagiaan dan pandai berterimakasih selalu kepada sang
pemberinya...
(Syahidah/voa-islam.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar